bismillaahirrohmaanirroohiim
Semoga tulisan ini menjumpai teman-teman semua dalam keadaan sehat wal’afiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita kadang lupa untuk bersyukur. Banyak hal dan kejadian yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari kita yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, dan mungkin hal tersebut tidak kita sukai, yang membuat kita merasa sedih, marah, tidak nyaman, dan perasaan tidak baik lainnya.
Sebagai contoh, dalam pekerjaan ada atasan atau teman sekerja yang berlaku curang terhadap kita dan merugikan kita. Ketika kita menyadari itu, daripada kita lalu membencinya, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa kita akhirnya menyadari “ketidakberesan” ini sehingga kita bisa lebih berhati-hati kedepannya dan lebih cerdas menghadapinya.
Ketika kita menemui orang yang menyebalkan yang membuat kita tidak nyaman, daripada kita memakinya atau kemudian menggosipkannya kepada orang lain, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa paling tidak, semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang menyebalkan seperti dia, dan berdoa supaya kita tidak akan pernah menjadi seperti dia.
Ketika kita makan, dan kebetulan makanan tersebut kurang sesuai dengan selera kita, daripada kita mengumpat karena rasanya yang tidak enak tsb, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa kita masih bisa memenuhi kebutuhan makan kita, disaat masih sangat banyak orang di berbagai belahan tempat di dunia ini yang tidak bisa memenuhi kebutuhan makannya.
Ketika orang lain bisa memiliki rumah baru, mobil baru, barang yang lebih mahal dan lebih indah dari kita, daripada kita merasa iri, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa mereka telah mendapatkan hal sesuai dengan usaha mereka, dan berdoa supaya apa yang mereka miliki dan apa yang kita miliki menjadi berkah.
Ketika kita sering ditolak saat mencari pekerjaan, daripada kita berputus asa, bukankah akan lebih baik jika kita tetap berdoa dan berusaha serta mensyukuri penolakan-penolakan tsb? Mensyukuri bahwa dengan penolakan tsb, berarti pekerjaan tsb tidak akan baik bagi kita, dan Insya Allah, Allah SWT telah menyiapkan yang lebih baik untuk kita.
Ketika kita gagal dalam suatu hal, padahal kita merasa bahwa kita sudah berusaha mati-matian, daripada kita menyerah dan terpuruk, bukankah akan lebih baik jika kita tetap berdoa dan berusaha, serta mensyukuri kegagalan tsb? Mensyukuri bahwa adanya kegagalan tsb berarti Insya Allah, Allah SWT sedang menguji kita dan menyiapkan kita menjadi pribadi yang lebih baik (lebih sabar, lebih tangguh, lebih bijaksana, lebih kuat, lebih dewasa).
Insya Allah bahwa Allah SWT telah Mengatur segala sesuatunya, sehingga kita harus senantiasa bersyukur atas segala ketentuanNYA.
Saya sering mendengar kalimat, “Bersyukurlah atas segala hal dari mulai yang kecil sampai yang besar”.
Apakah tepat kata-kata “kecil” tsb?
Kita masih diberi umur panjang olehNYA sampai detik ini, memiliki badan yang sehat, bisa berpikir, bisa memenuhi kebutuhan makan dan berpakaian, memiliki alas kaki untuk melindungi kaki kita ketika kita berjalan, memiliki tempat tinggal, memiliki teman yang bisa di ajak ngobrol dan berbagi, memiliki keluarga yang menyayangi kita, bisa merasakan udara segar, bisa beraktivitas, apakah semua itu adalah hal kecil?
Bagi orang yang tidak seberuntung kita, tentulah hal-hal tersebut adalah hal yang sangat besar.
Karenanya, mari kita selalu bersyukur atas segala KARUNIA BESAR yang telah diberikan olehNYA, mensyukuri semuanya secara detail setiap saat, sehingga perasaan “tidak baik” karena lupa bersyukur, tidak akan sempat hinggap di dalam hati kita.
Insya Allah, dengan membiasakan diri untuk selalu bersyukur dalam hal apapun, dimanapun, dalam situasi apapun, maka hati kita akan senantiasa tentram dan bahagia dalam menjalani hidup ini, Amiin.
Semoga bermanfaat.
dari seorang sahabat di KomTah : eli nur nirmala sari
Semoga tulisan ini menjumpai teman-teman semua dalam keadaan sehat wal’afiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita kadang lupa untuk bersyukur. Banyak hal dan kejadian yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari kita yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, dan mungkin hal tersebut tidak kita sukai, yang membuat kita merasa sedih, marah, tidak nyaman, dan perasaan tidak baik lainnya.
Sebagai contoh, dalam pekerjaan ada atasan atau teman sekerja yang berlaku curang terhadap kita dan merugikan kita. Ketika kita menyadari itu, daripada kita lalu membencinya, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa kita akhirnya menyadari “ketidakberesan” ini sehingga kita bisa lebih berhati-hati kedepannya dan lebih cerdas menghadapinya.
Ketika kita menemui orang yang menyebalkan yang membuat kita tidak nyaman, daripada kita memakinya atau kemudian menggosipkannya kepada orang lain, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa paling tidak, semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang menyebalkan seperti dia, dan berdoa supaya kita tidak akan pernah menjadi seperti dia.
Ketika kita makan, dan kebetulan makanan tersebut kurang sesuai dengan selera kita, daripada kita mengumpat karena rasanya yang tidak enak tsb, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa kita masih bisa memenuhi kebutuhan makan kita, disaat masih sangat banyak orang di berbagai belahan tempat di dunia ini yang tidak bisa memenuhi kebutuhan makannya.
Ketika orang lain bisa memiliki rumah baru, mobil baru, barang yang lebih mahal dan lebih indah dari kita, daripada kita merasa iri, bukankah akan lebih baik jika kita mensyukurinya? Mensyukuri bahwa mereka telah mendapatkan hal sesuai dengan usaha mereka, dan berdoa supaya apa yang mereka miliki dan apa yang kita miliki menjadi berkah.
Ketika kita sering ditolak saat mencari pekerjaan, daripada kita berputus asa, bukankah akan lebih baik jika kita tetap berdoa dan berusaha serta mensyukuri penolakan-penolakan tsb? Mensyukuri bahwa dengan penolakan tsb, berarti pekerjaan tsb tidak akan baik bagi kita, dan Insya Allah, Allah SWT telah menyiapkan yang lebih baik untuk kita.
Ketika kita gagal dalam suatu hal, padahal kita merasa bahwa kita sudah berusaha mati-matian, daripada kita menyerah dan terpuruk, bukankah akan lebih baik jika kita tetap berdoa dan berusaha, serta mensyukuri kegagalan tsb? Mensyukuri bahwa adanya kegagalan tsb berarti Insya Allah, Allah SWT sedang menguji kita dan menyiapkan kita menjadi pribadi yang lebih baik (lebih sabar, lebih tangguh, lebih bijaksana, lebih kuat, lebih dewasa).
Insya Allah bahwa Allah SWT telah Mengatur segala sesuatunya, sehingga kita harus senantiasa bersyukur atas segala ketentuanNYA.
Saya sering mendengar kalimat, “Bersyukurlah atas segala hal dari mulai yang kecil sampai yang besar”.
Apakah tepat kata-kata “kecil” tsb?
Kita masih diberi umur panjang olehNYA sampai detik ini, memiliki badan yang sehat, bisa berpikir, bisa memenuhi kebutuhan makan dan berpakaian, memiliki alas kaki untuk melindungi kaki kita ketika kita berjalan, memiliki tempat tinggal, memiliki teman yang bisa di ajak ngobrol dan berbagi, memiliki keluarga yang menyayangi kita, bisa merasakan udara segar, bisa beraktivitas, apakah semua itu adalah hal kecil?
Bagi orang yang tidak seberuntung kita, tentulah hal-hal tersebut adalah hal yang sangat besar.
Karenanya, mari kita selalu bersyukur atas segala KARUNIA BESAR yang telah diberikan olehNYA, mensyukuri semuanya secara detail setiap saat, sehingga perasaan “tidak baik” karena lupa bersyukur, tidak akan sempat hinggap di dalam hati kita.
Insya Allah, dengan membiasakan diri untuk selalu bersyukur dalam hal apapun, dimanapun, dalam situasi apapun, maka hati kita akan senantiasa tentram dan bahagia dalam menjalani hidup ini, Amiin.
Semoga bermanfaat.
dari seorang sahabat di KomTah : eli nur nirmala sari
0 komentar:
Posting Komentar